Solusi Terbaik Peningkatan Sistem Keamanan IoT pada Negara-negara Tanpa Data Center Sendiri


Peningkatan penggunaan Internet of Things (IoT) telah membawa manfaat besar bagi banyak negara di seluruh dunia. Namun, tantangan yang dihadapi oleh negara-negara yang tidak memiliki data center sendiri adalah bagaimana mereka dapat meningkatkan keamanan sistem IoT mereka. Keamanan menjadi sangat penting karena IoT menghubungkan banyak perangkat yang berbeda dan memiliki potensi untuk menjadi sasaran serangan cyber. Apakah ada negara-negara yang tidak memiliki data center sendiri? Ada banyak, tetapi semua yang kita bahas disini adalah tentang solusi terbaik untuk meningkatkan keamanan sistem IoT pada negara-negara yang tidak memiliki data center sendiri. Ada 5 solusi terbaik, yaitu:


1. Penyedia Layanan Cloud Terkemuka

Salah satu solusi terbaik adalah menggunakan layanan cloud terkemuka yang menyediakan infrastruktur keamanan yang kuat. Layanan cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud Platform menawarkan layanan keamanan yang canggih, seperti enkripsi data, deteksi ancaman, dan firewall yang dapat melindungi sistem IoT dari serangan cyber.

2. Menggunakan Protokol Keamanan yang Kuat

Negara-negara tanpa data center sendiri dapat menggunakan protokol keamanan yang kuat, seperti Transport Layer Security (TLS) dan Secure Shell (SSH), untuk melindungi komunikasi antara perangkat IoT dan server. Protokol ini memastikan bahwa data yang dikirimkan antara perangkat dan server tidak dapat disadap atau dimodifikasi oleh pihak yang tidak berwenang.

3. Menerapkan Sistem Identifikasi yang Kuat

Implementasi sistem identifikasi yang kuat, seperti multi-factor authentication (MFA), dapat membantu melindungi sistem IoT dari akses yang tidak sah. Dengan mewajibkan pengguna untuk memberikan lebih dari satu bentuk identifikasi, seperti kata sandi dan kode OTP (One-Time Password), sistem IoT akan menjadi lebih sulit untuk diretas.

4. Melakukan Pemantauan Keamanan Secara Terus-Menerus

Pemantauan keamanan secara terus-menerus sangat penting untuk mendeteksi dan mencegah serangan cyber. Negara-negara tanpa data center sendiri dapat menggunakan layanan monitoring keamanan yang disediakan oleh penyedia layanan keamanan cloud atau menggunakan perangkat lunak monitoring keamanan yang mereka miliki.

5. Pelatihan dan Pendidikan tentang Keamanan Cyber

Pelatihan dan pendidikan tentang keamanan cyber juga merupakan langkah penting untuk meningkatkan keamanan sistem IoT. Negara-negara tanpa data center sendiri dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan atau perusahaan keamanan cyber untuk menyelenggarakan pelatihan dan seminar tentang keamanan cyber bagi para profesional IT mereka.


Dengan menerapkan solusi-solusi di atas, negara-negara yang tidak memiliki data center sendiri dapat meningkatkan keamanan sistem IoT mereka dan melindungi infrastruktur digital mereka dari serangan cyber. Namun demikian negara-negara tersebut harus mengeluarkan biaya yang luar biasa mahal, mungkin bisa untuk memberi makan warga negaranya dalam setahun. Selain itu, meskipun sudah membayar sangat mahal, negara-negara ini juga harus selalu bekerja sama dengan penyedia layanan keamanan cyber dan lembaga pendidikan untuk memastikan bahwa mereka selalu siap menghadapi ancaman keamanan yang terus berkembang di era digital ini.


Apabila suatu negara ingin menghindari biaya yang sangat mahal itu, sebaiknya membangun data center sendiri dengan sumberdaya yang dimiliki sendiri. Adapun syarat-syarat untuk sebuah negara membuat data center sendiri dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk regulasi lokal, infrastruktur yang tersedia, dan tujuan dari pendirian data center tersebut. Beberapa syarat umum yang mungkin diperlukan adalah:

Infrastruktur yang memadai: Negara tersebut harus memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung operasi data center, termasuk listrik, konektivitas internet yang cepat dan stabil, serta aksesibilitas yang baik.

Regulasi dan persetujuan: Negara tersebut mungkin memiliki regulasi dan persyaratan khusus yang harus dipenuhi untuk mendirikan dan mengoperasikan data center, termasuk izin lingkungan, izin bangunan, dan persetujuan dari otoritas yang berwenang.

Keamanan dan privasi: Negara tersebut harus memastikan bahwa data center memenuhi standar keamanan dan privasi yang berlaku, termasuk perlindungan data pribadi dan keamanan fisik.

Ketersediaan tenaga kerja terlatih: Negara tersebut harus memiliki ketersediaan tenaga kerja terlatih dalam bidang teknologi informasi dan infrastruktur data center.

Kesesuaian dengan standar internasional: Negara tersebut mungkin perlu memastikan bahwa data center memenuhi standar internasional untuk keamanan, manajemen risiko, dan kualitas layanan.

Kemampuan finansial: Mendirikan dan mengoperasikan data center membutuhkan investasi finansial yang signifikan, sehingga negara tersebut harus memiliki kemampuan finansial untuk melakukannya.

Kebijakan pemerintah yang mendukung: Pemerintah negara tersebut harus memiliki kebijakan yang mendukung pengembangan infrastruktur data center sebagai bagian dari strategi ekonomi dan teknologi informasi mereka.

Kerjasama internasional: Kerjasama dengan negara lain atau organisasi internasional juga dapat membantu dalam pengembangan dan pengoperasian data center.


Setiap negara mungkin memiliki persyaratan yang berbeda-beda tergantung pada kondisi dan kebijakan lokal mereka. Melihat semua persyaratan diatas barangkali akan menyulitkan untuk beberapa negara, bagaimana dengan negara kita? Syukurlah, negara kita Indonesia ini memiliki beberapa data center sendiri, baik yang dimiliki oleh pemerintah maupun oleh perusahaan swasta. Pemerintah Indonesia memiliki beberapa data center yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data pemerintah, seperti data kependudukan, data pajak, data pembangunan, data pemilu, data catatan sipil, dan data-data lainnya. Selain itu, banyak perusahaan swasta di Indonesia juga memiliki data center sendiri untuk menyimpan dan mengelola data bisnis mereka.


Beberapa perusahaan besar di Indonesia yang memiliki data center sendiri antara lain Telkom Indonesia melalui anak usahanya PT. Sigma Cipta Caraka, PT. Cyber CSF, dan PT. Sigma Solusi Integrasi. Selain itu, perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Google, Amazon, dan Microsoft juga telah membangun data center di Indonesia untuk mendukung layanan-layanan mereka di wilayah ini.


Pengembangan data center di Indonesia terus berkembang seiring dengan pertumbuhan industri teknologi informasi dan komunikasi di negara ini. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah dalam hal keamanan dan infrastruktur yang memadai. Seiring dengan itu, pemerintah dan perusahaan terus bekerja untuk meningkatkan infrastruktur data center di Indonesia guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi di negara ini.


Ada banyak pertanyaan dari masyarakat kita bahwa apakah data-data kita yang disimpan di Google, Amazon, dan Microsoft aman? Jawabannya adalah 'Belum Tentu Aman' jika dikelola oleh orang-orang asing. Semua itu tergantung kebijakan dari pemerintah kita sendiri. Untungnya, Data center Google yang dibangun di Indonesia dikelola oleh tim Google yang terdiri dari berbagai latar belakang dan kebangsaan, termasuk orang Indonesia asli dan tenaga kerja internasional. Google biasanya memiliki tim lokal yang terdiri dari orang Indonesia yang bertanggung jawab atas operasi dan pemeliharaan data center di Indonesia, mereka semua diawasi secara ketat oleh pemerintah Indonesia. Tim ini bekerja sama dengan tim global Google untuk memastikan bahwa data center beroperasi dengan baik sesuai dengan standar Google. Jadi, meskipun data center Google di Indonesia dikelola oleh tim yang beragam, termasuk tenaga kerja asing, namun mereka juga melibatkan orang Indonesia dalam operasi sehari-hari.


Akhir Kata

Solusi Terbaik Peningkatan Sistem Keamanan IoT pada negara-negara yang tidak memiliki data center sendiri adalah dengan 5 solusi diatas tadi, sedangkan solusi terbaik untuk negara-negara yang sudah mempunyai data center sendiri adalah dengan memperketat regulasi yang diatur oleh peraturan pemerintah maupun keputusan presiden, sehingga dapat mencegah adanya kebocoran data maupun kendala-kendala lainnya. Tahun 2024 adalah pintu menuju kemajuan teknologi yang dapat menghilangkan batasan ruang dan waktu, dimana IoT dan AI selalu bertransformasi menjadi semakin maju dan bermanfaat bagi kehidupan umat manusia di planet ini. Semuanya akan baik-baik saja, asalkan tidak ada yang menyalahgunakan teknologi IoT dan AI tersebut. Sekian. 


REFERENSI:

1. Forbes.com - Why Some Countries, And Many Companies, Need A Cloud Of Their Own

2. DataCenterKnowledge.com - Continental Drift: Is Digital Sovereignty Splitting Global Data Centers?

3. Pointstar.co.id - 4 Perusahaan Data Center di Indonesia yang Berasal dari PerusahaanGlobal yang Bangun Data Center di Indonesia

4. Technobusiness.id - Perkembangan Industri Data Center di Indonesia