Sebab Akibat Tersembunyi Tentang Mengapa Akhir-akhir Ini Temperatur Siang Hari di Indonesia Terasa Sangat Panas

Photo by Wesley Tingey

Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, merupakan negeri yang menakjubkan dengan keragaman budaya, lingkungan alam yang indah, dan manusia yang ramah. Namun, di balik pesonanya yang seperti itu, Indonesia seperti banyak negara lainnya menghadapi konsekuensi yang semakin nyata dari perubahan iklim global. Salah satu dampak paling terasa adalah kenaikan suhu ekstrem, terutama saat siang hari, yang semakin sering membuat orang merasa terbakar oleh matahari. Mungkin semua masyarakat Indonesia pernah merasakan seperti apa yang saya rasakan, keluar rumah pada jam 10.00 wib mengharapkan udara yang segar, angin sepoi-sepoi, ditambah sinar matahari yang hangat, tetapi tidak untuk bulan ini. Bulan September 2023 ini panas matahari yang bersinar pada jam 10 pagi terasa menyengat bagaikan jam 13.00 wib. Panasnya bukan main.

Mengapa temperatur siang hari di Indonesia terasa sangat panas belakangan ini? Jawaban atas pertanyaan ini melibatkan sejumlah sebab dan akibat tersembunyi yang perlu kita pahami agar bisa mengatasi perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan.

1. Perubahan Iklim Global

Perubahan iklim global adalah akar dari peningkatan suhu yang kita alami. Aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan polusi udara, telah menghasilkan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca dalam atmosfer. Ini mengakibatkan pemanasan planet secara keseluruhan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan hutan tropis terbesar di dunia, juga terkena dampak dari aktivitas deforestasi yang mempercepat perubahan iklim.

2. Polusi Udara

Perubahan iklim tidak hanya mengakibatkan peningkatan suhu, tetapi juga mempengaruhi kualitas udara. Suhu yang lebih tinggi dapat meningkatkan tingkat polusi udara, terutama di perkotaan. Polusi udara ini mengandung partikel-partikel berbahaya yang dapat merusak sistem pernapasan manusia dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Selain itu, polusi udara juga dapat mempercepat perubahan iklim sendiri, menciptakan lingkaran setan yang sulit dihentikan.

3. Gelombang El Nino dan La Nina

Indonesia terletak di kawasan Pasifik yang rentan terhadap peristiwa El Niño dan La Niña. El Niño dapat menyebabkan suhu permukaan laut naik, yang pada gilirannya memengaruhi iklim regional. Suhu laut yang lebih tinggi dapat mengakibatkan hujan lebih sedikit dan musim kemarau yang lebih panjang, yang memperburuk kekeringan dan peningkatan suhu di daratan. Barangkali jika anda memecahkan telur ayam di atas aspal jalan raya, pasti akan matang kurang dari 5 menit.

Sebaliknya, La Niña dapat menyebabkan musim hujan yang lebih lebat dan suhu yang lebih rendah. Meskipun La Niña dapat membawa hujan yang sangat dibutuhkan, itu juga dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor.

4. Urbanisasi

Perkembangan perkotaan yang cepat di Indonesia juga berperan dalam peningkatan suhu siang hari. Pembangunan gedung-gedung tinggi, pemakaian aspal, dan konstruksi infrastruktur dapat menyebabkan peningkatan suhu permukaan kota. Fenomena ini dikenal sebagai 'panas kota' atau 'urban heat island effect'.

5. Kerusakan Lingkungan

Indonesia telah mengalami kerusakan lingkungan yang signifikan akibat aktivitas seperti perambahan hutan, pertanian berlebihan, dan penambangan ilegal. Hal ini tidak hanya mengancam keanekaragaman hayati, tetapi juga berkontribusi pada perubahan iklim dan peningkatan suhu.

6. Dampak Terhadap Kesehatan dan Ekonomi

Peningkatan suhu siang hari yang ekstrem dapat memiliki dampak serius pada kesehatan manusia, seperti penyakit panas dan gangguan pernapasan. Selain itu, sektor pertanian dan perikanan juga terkena dampak, mengakibatkan penurunan hasil dan ekonomi yang terpengaruh.

Metode Sederhana Untuk Mengatasi Dampak Dari Perubahan Iklim

Untuk mengatasi dampak perubahan iklim yang semakin terasa di Indonesia, perlu dilakukan tindakan bersama. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca: Mengurangi emisi gas rumah kaca dengan beralih ke sumber energi terbarukan dan mengurangi deforestasi adalah langkah kunci untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Penanaman Pohon: Penanaman pohon dan restorasi hutan dapat membantu mengurangi suhu udara dan mengatasi kerusakan lingkungan.

Pengelolaan Air: Mengelola air dengan bijak, termasuk melalui konservasi dan penggunaan sumber daya air yang efisien, dapat membantu mengurangi dampak musim kemarau yang panjang.

Peningkatan Infrastruktur Hijau: Membangun infrastruktur hijau di perkotaan, seperti taman dan atap tanaman, dapat membantu mengurangi efek panas kota.

Kesadaran Publik: Pendidikan dan kesadaran publik tentang perubahan iklim dan praktik yang ramah lingkungan dapat membantu mengubah perilaku manusia.

Indonesia, seperti negara-negara lain di dunia, tidak dapat menghindari dampak perubahan iklim. Namun, dengan tindakan yang tepat, kita dapat mengurangi dampak negatifnya dan melindungi lingkungan alam yang indah serta kesejahteraan masyarakat Indonesia. Peningkatan suhu siang hari yang terasa sangat panas adalah peringatan untuk bertindak sekarang sebelum terlambat. Sederhana saja, mari kita lihat pekarangan sekitar rumah kita. Kalau warna tanahnya putih dan berdebu, cobalah dengan menyiraminya dengan air setiap pagi dan sore, lalu keesokan harinya bisa ditanami bunga-bunga, sayuran, atau bisa juga tanaman-tanaman hijau lainnya agar bisa sedikit mengurangi temperatur panas meskipun hanya 1% saja. Saya Jati S Watorokito, sampai jumpa di artikel berikutnya. Semoga bermanfaat!