Fakta Nilai Seni dan Budaya Desain Rumah Yang Aneh di Dunia

Dalam dunia arsitektur, kreativitas seni dan budaya sering kali menghasilkan desain-desain rumah yang unik dan tidak konvensional. Beberapa arsitek di tahun 2023 ini banyak yang berpikir 'Out of the Box', menghasilkan rumah-rumah yang mengundang decak kagum, tawa, dan kadang-kadang bahkan keraguan. Kebanyakan para arsitek itu mempunyai klien yang kaya raya, sehingga desainnya pun aneh dan ganjil. Orang kaya itu mempunyai kebebasan tidak terbatas, mereka bisa melakukan apa saja untuk mempunyai desain rumah yang sesuai dengan keinginan mereka walaupun fungsinya malah menjadi tanda tanya. Orang yang lebih kaya daripada menengah keatas cenderung me-nomordua-kan fungsi, estetika adalah nomor satu. Dalam artikel ini terdapat fakta nilai seni dan budaya desain rumah yang aneh di dunia. 'Orang-orang kaya' menganggap semua benda bernilai seni mempunyai nilai estetika yang tidak bisa dibantah, tetapi kita disini akan berperan sebagai orang menengah kebawah, agar dapat membantah dan mempertanyakan fungsi desain-desain yang akan saya tampilkan dibawah ini. Jadi, perlu saya sampaikan disini bahwa foto-foto dibawah ini adalah masih berwujud desain yang akan diterapkan ke fisik bangunan aslinya, dirancang oleh para arsitek amatir dari beberapa negara. Berikut ini adalah beberapa contoh desain rumah paling aneh, sinting, gila, nggak jelas, dan tidak biasa di dunia, bersumber dari beberapa forum online yang saya ikuti:

1. Atap Garasi Tanpa Penyangga

Seperti yng anda lihat, pada foto itu ada sebuah mobil putih di sebelah kiri. Mobil itu berada dibawah atap yang lumayan tebal dan terlihat aneh bagi sebagian besar orang di negara kita. Atap itu adalah cor beton berwarna abu-abu dilengkapi dengan tempelan papan vertikal yang lumayan rapi dan simetris. Namun anehnya disana tidak dilengkapi dengan adanya tiang penyangga, apalagi atap itu juga berfungsi sebagai balkon di lantai dua. Sekuat apapun kerangka besi yang dipakai disana, pasti tetap akan sangat berbahaya jika ada angin kencang maupun gempa bumi. Nama arsiteknya adalah John Howard dari Philadelphia, Amerika Serikat.

BACA JUGA:

2. Atap Lebar Tanpa Pilar

Di tengah gurun pasir tandus yang tidak ramah, terdapat sebuah rumah yang menantang konvensi dengan desainnya yang benar-benar aneh. Terletak di tengah-tengah lanskap kering dengan tumbuhan liar yang membingkai pintu masuknya, rumah ini tidak memiliki teras yang biasanya menjadi tempat beristirahat. Keunikan tak biasa ini tak berhenti di situ – dinding rumah yang hanya setebal 15 centimeter menawarkan perlindungan yang minimalis namun menciptakan koneksi unik dengan luar. Tanpa pagar yang mengelilingi balkon, rumah ini mendorong keberanian namun mengajarkan kewaspadaan akan batasan alami. Di sebelah kiri rumah, satu pohon besar memberikan sentuhan alamiah yang kontras dengan lingkungan sekitar. Melangkah ke sekeliling rumah, atap beton dengan luas 50 meter persegi dan ketebalan 40 centimeter memberikan perlindungan yang kokoh tanpa perlu tiang penyangga, menghadirkan perasaan luas yang tak terbatas. Tetapi bagaimanapun juga itu sangat berbahaya kalau diterapkan di negara kita, karena permukan tanah di Indonesia tidak stabil dan sering terjadi gempa bumi. Ada goncangan sedikit saja, saya yakin bahwa atap setebal itu tetap ambruk, karena temboknya tipis dan tidak ada pilar besar sebagai penguatnya. Desain penuh keberanian ini ternyata adalah hasil karya seorang desainer amatir yang berani bernama Rudolf Tjokrokuzumo dari Suriname.

3. Atap Cor Plastik Setebal 3 cm

Sebuah mahakarya arsitektur memukau terhampar dalam wujud rumah mewah dua lantai dengan sentuhan desain yang sungguh unik, mirip dengan pendahulunya yang telah mencuri perhatian. Menghadap halaman yang luas dengan permukaan cor semen abu-abu, rumah ini menawarkan pesona alami dengan sedikit pepohonan yang berdiri kokoh di sisi kiri pintu masuk. Keanggunan rumah ini semakin terpancar melalui perpaduan elegan antara warna putih dan abu-abu pada fasadnya. Namun, mata tak bisa melepaskan diri dari atap lantai kedua yang ternyata terbuat dari cor plastik setebal 3 centimeter, membentang dengan luas 12x6 meter dan hanya ditopang oleh satu tiang penyangga yang berani menantang gravitasi di pojok balkon. Keberanian ini, bagaimanapun, tidak dapat diabaikan karena mengandung risiko runtuh yang potensial. Balkon pada lantai kedua, meski tanpa penyangga tambahan, menawarkan ruang luas yang mengesankan, dijaga oleh pagar beton abu-abu yang memiliki desain pengaman yang unik. Bisakah desain ini diterapkan di kampung kita? Tidak bisa, alias 'ora iso babar blas'. Seluruh keberanian dan keunikan dalam desain ini ternyata adalah kreasi dari pemikiran Vladimir Sprutchsky, seorang arsitek amatir berbakat asal Rusia.

4. Balkon Tanpa Pagar

Desain yang ini juga aneh, tetapi lebih keren daripada yang nomer 3 diatas :D mahakarya arsitektur memukau mempercantik lingkungan yang hijau dan asri, di mana pohon-pohon rindang memberikan kesegaran alamiah. Dengan mayoritas warna abu-abu, rumah ini memiliki bentuk geometris yang memikat berupa kotak atau persegi dengan sudut-sudut yang lembut dan ramah. Meskipun memiliki tiga lantai, dengan lantai pertama tersembunyi di bawah permukaan tanah sehingga terlihat hanya dua lantai dari luar, desain rumah ini memang mencuri perhatian dengan keputusan uniknya. Salah satu ciri menarik adalah absennya pagar pengaman pada semua balkon rumah, terutama yang berada di sisi kanan rumah. Ketika anda mengantuk, maka anda akan bisa dengan mudahnya terjatuh kebawah. Serem juga ya? Dinding-dinding kaca yang melimpah memberikan pandangan yang luas namun juga mengundang pertanyaan tentang privasi penghuninya. Tanpa atap konvensional, atap cor semen yang sesuai alurnya mengikuti bentuk rumah, menciptakan tampilan yang tidak hanya estetis tetapi juga fungsional. Keunikan ini semakin menarik karena rumah ini lahir dari imajinasi seorang desainer amatir, Sebastian Oeniqloe, yang baru-baru ini lulus dari UNILAG University dengan jurusan arsitektur, menghadirkan semangat baru dari Nigeria ke dalam dunia arsitektur.

5. Beban Berat di Lantai Tiga

Apa pendapat anda mengenai desain rumah ini? Agak aneh memang. Sebuah rumah yang memikat dengan desainnya yang mencuri perhatian berdiri dengan megah dalam tiga lantai, seluruhnya dihiasi dengan warna putih yang menciptakan kesan kesederhanaan yang elegan. Di lantai pertama, garasi yang berada di sisi kiri memberikan kemudahan akses, sementara di sebelah kanan terdapat pintu kotak yang lebar, memberikan sambutan hangat kepada siapa saja yang datang. Lima kelompok tanaman yang berbunga indah menghiasi sebelah kanan garasi, menambah kealamian dalam tata letak yang terencana dengan baik. Keunikan datang dari konsep terbuka yang memisahkan dinding sekeliling rumah dengan balkon lantai dua, menciptakan dimensi yang menarik. Balkon ini sendiri sangat luas dan dilapisi lantai marmer putih, menciptakan suasana yang mewah dan nyaman. Namun anehnya, balkon ini tidak dilengkapi dengan pagar pengaman, menimbulkan pertanyaan mengenai prioritas keselamatan. Lantai tiga, menjadi pusat perhatian dengan lebar yang mengagumkan, membangkitkan tanya akan kestabilan tanpa tiang penyangga yang mengandalkan konstruksi yang cerdik. Atapnya yang dirancang miring 20 derajat ke belakang menjadi solusi yang brilian untuk memastikan air hujan tidak meluncur ke depan rumah. Balkon di lantai tiga, dilengkapi dengan pagar kaca setebal 2 cm sebagai langkah pengamanan yang cerdas. Melampaui semua ekspektasi, desain rumah ini berasal dari imajinasi Agosto Baldassare, seorang desainer amatir dari Italia, yang dengan berani memberikan sumbangsih uniknya ke dalam dunia arsitektur.

6. Beratap Concrete Lebar

Dalam keheningan hutan, sebuah rumah minimalis muncul sebagai perpaduan menarik antara fungsionalitas dan alam. Gambar bagian atas mengungkapkan secara utuh bagian depan rumah yang terciri dalam abu-abu tua dengan sorotan tertuju pada atap berbentuk trapesium yang berani tanpa tiang penyangga, mengingatkan pada keberanian yang mungkin memiliki risiko, terutama dalam menghadapi gempa bumi. Semua elemen bangunan ini diperkuat oleh beton atau coran semen murni dan pasir, tanpa kehadiran batu yang bisa mengaburkan kesederhanaan bahan. Sebelah kiri bangunan dipenuhi oleh dinding kaca yang melimpah, menyambut cahaya alami dan menghubungkan ruang dalam dengan lingkungan luar. Pintu lebar menjadi gerbang menuju ke dalam, tetapi kekhawatiran privasi muncul saat toilet berdinding kaca buram yang berdekatan menimbulkan pertanyaan tentang batasan antara pribadi dan publik, pasti akan tampak ada orang yang sedang berkomunikasi dengan alam disitu. Pemandangan belakang dalam gambar bagian bawah menunjukkan sisi kanan bangunan, dengan pintu kamar tidur yang lebar, memberikan akses yang luas namun meninggalkan privasi terbuka alias 'ketok kabeh pokoke'. Keseluruhan konsep ini adalah hasil dari imajinasi desainer amatir, Steven Gkovkoliele, dari negara Kongo, yang dengan penuh semangat membawa pandangannya tentang arsitektur ke dalam kenyataan, bahkan jika beberapa pilihan desain mengundang pertanyaan dan kontemplasi lebih lanjut.

7. Garasi di Lantai Dua

Di tepi jurang, muncul sebuah desain rumah yang mengundang tanda tanya. Dengan ukuran yang memanjang 6x19 meter, rumah ini menarik perhatian dengan langkah berani dalam arsitektur. Atap teras depan tanpa pilar menciptakan kesan visual yang menarik, sementara lantai satu tampak tanpa tiang penyangga memberikan kesan luas yang terbuka. Lantai dua yang seharusnya berfungsi sebagai tempat santai malah menjadi garasi mobil, hal ini sangat mengejutkan dengan keputusan yang berisiko. Garasi di lantai dua ini dibiarkan tanpa pintu penghalang, meninggalkan potensi risiko besar di mana mobil bisa saja meluncur masuk ke jurang. Keadaan semakin rumit dengan adanya jalan raya di belakang rumah yang menciptakan kemungkinan terburuk ketika mobil yang melaju dari jalan raya tiba-tiba terjungkal ke dalam lantai dua dan kemudian masuk ke dalam jurang. Desain ini, meski mencuri perhatian juga menghadirkan potensi bahaya yang signifikan. Namun, semua ini adalah hasil dari kreasi imajinatif desainer amatir, Kha Pyokke Saam Bhat, yang berasal dari Thailand dan mungkin mencoba menghadirkan perspektif unik dalam dunia arsitektur yang belum pernah terbersit sedikitpun di benak para desainer dunia.

BERSAMBUNG KE  PART-2