Fakta Penyembelihan Hewan Kurban di Indonesia: Lha Idul Adha-nya Kapan?

Photo by Juliana e Mariana Amorim on Unsplash

Membicarakan tradisi penyembelihan hewan kurban di Indonesia, kita nggak bisa lepas dari momen spesial yang namanya Idul Adha. Ini bukan cuma seremoni keagamaan biasa, tapi juga ajang buat bersuka cita dan saling berbagi kebahagiaan. Nah, salah satu hal yang bikin Idul Adha beda dari hari raya lainnya adalah tradisi penyembelihan hewan kurban. Walaupun kadang kontroversial, tapi nyatanya tradisi ini udah jadi bagian penting dari budaya kita. Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang tradisi yang bikin hati senang dan perut kenyang ini! Seperti yang telah kita saksikan bersama bahwa Pemerintah Republik Indonesia udah bikin pengumuman bahwa Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada hari Kamis tanggal 29 Juni 2023, yang ternyata berbeda dengan pengumuman dari Muhammadiyah yang sudah jauh-jauh hari sebelumnya mengumumkan bahwa hari itu jatuh pada Rabu 28 Juni 2023. Tetapi nggak masalah karena tujuannya sama, yaitu melaksanakan perintah Allah SWT untuk berkurban pada Hari Raya Kurban.

Idul Adha itu disebut juga Hari Raya Haji. Nah, setiap tahunnya, tanggal 10 Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Islam, umat Muslim di Indonesia merayakan momen yang sangat spesial ini. Tradisi penyembelihan hewan kurban jadi salah satu highlightnya. Bukan sekadar seremoni formal, tapi juga momen buat dapetin berkah dan saling berbagi kebersamaan. Biasanya, sebelum hari H, orang-orang udah prepare semuanya. Mereka beli hewan kurban, yang biasanya sapi atau kambing, dengan cermat. Proses pemilihan hewan kurban ini nggak sembarangn loh. Orang pasti pilih yang sehat, kuat, dan gak ada cacatnya. Ya iyalah, kan mau kasih yang terbaik buat Allah SWT.

Pas hari H tiba, suasana di sekitar masjid atau mushola jadi heboh banget. Orang-orang berdatangan dengan semangat, bawa hewan kurban yang udah siap-siap. Biasanya, sebelum penyembelihan, dilakukan salat Idul Adha bareng-bareng. Setelah itu, baru deh proses penyembelihan dimulai. Ketika hewan kurban disembelih, ada prosedur khusus yang harus diikuti. Biasanya, ada tukang sembelih yang udah berpengalaman. Mereka pasti udah punya keahlian dan mengikuti aturan syariat Islam dalam menyembelih hewan kurban. Jadi, jangan khawatir, prosesnya udah terjamin kehalalannya....TAPI sangat disayangkan rata-rata takmir masjid dan ulama atau orang-orang yang sudah faham mengenai syariat Islam melupakan satu hal yaitu perasaan hewan kurban yang akan disembelih. Banyak diantara mereka yang mengasah pisau disebelah hewan yang mau disembelih, sering juga misalnya ada 5 ekor sapi diikat di halaman masjid di satu tempat. Lha itu kan masya Allah yaa Allah yaa Robbii, kan kasian tuh sapi-sapinya! Mustinya dipisah yang agak jauhan dikit kek...eeh malah to the poin main sembelih aja, sadis amat! Gimana perasaan 4 ekor sapi yang liat temennya disembelih? Perasaannya sedih, takut, stress, dan pingin kabur pastinya....kan kasian, jadi kalo dulu banyak sapi kurban turun ke jalan bikin onar, ada berita hewan kurban terlepas dan menyerang warga....itu yang salah siapa? Bukan sapinya yang salah, tapi orang yang bertugas menyembelih, perasaannya nggak ada! Hewan kurban juga makhluk ciptaan Allah SWT yang punya perasaan....minimal hargailah dikit perasaannya. Misalkan ada 5 ekor sapi ya minimal dengan cara memisahkan hewan-hewan kurban di tempat yang agak jauh supaya temennya nggak liat. Gitu....Saya juga seorang muslim yang menjalankan syariat Islam sesuai tuntunan Rosulullah SAW tetapi jujur saja, saya nggak suka dengan cara pelaksanaan penyembelihan yang sadis begitu. Semoga saja kalo ada petugas penyembelihan hewan yang baca tulisan ini bisa tanggap dan nggak barbar.

Lanjut ke tahap berikutnya setelah penyembelihan, daging hewan kurban dibagi-bagikan kepada mereka yang membutuhkan. Inilah salah satu inti dari tradisi ini, yaitu berbagi kebahagiaan dan kebersamaan. Dagingnya bisa dimasak jadi berbagai hidangan enak, seperti sate, gulai, rendang, atau tongseng. Hmm... mantab! Semua ada tujuannya, lha tradisi ini juga punya tujuan yang mulia, yaitu mengingat dan mengikuti jejak Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan anaknya, Nabi Ismail AS, karena perintah Allah SWT. Sebagai gantinya, Allah menggantikan anaknya dengan seekor domba. Jadi, penyembelihan hewan kurban ini juga simbolisasi dari pengorbanan dan kesetiaan kita sebagai hamba Allah. Tapi, penting banget diinget, tradisi penyembelihan hewan kurban ini nggak boleh jadi ajang untuk berfoya-foya atau pamer. Maknanya jauh lebih dalam daripada sekadar makan daging enak. Ini tentang ketaqwaan kita dan berbagi dengan sesama. Jadi, kalau kamu punya rejeki lebih, kamu bisa ikutan tradisi ini dengan hati yang ikhlas dan penuh cinta kasih.

Namun, jangan lupa juga untuk menjaga keseimbangan. Gak semua orang mampu menyembelih hewan kurban, dan itu nggak masalah. Yang penting adalah niat yang tulus dan kemauan untuk berbagi dengan sesama. Ada banyak cara lain buat menyemarakkan Idul Adha, seperti memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, beramal, atau mengunjungi keluarga dan tetangga. Yang penting, hati kita senang dan ikhlas dalam berbuat baik. Jadi, tradisi penyembelihan hewan kurban di Indonesia ini bukan cuma sekadar ritual semata. Ini momen untuk menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah dan buat berbagi kebahagiaan dengan sesama. Yuk, rayakan Idul Adha dengan penuh kegembiraan dan semangat saling berbagi. Selamat Idul Adha, semoga semua amalan kita diterima oleh Allah SWT. Aamiin!